|
|||
Friday, September 10, 2004 Jakarta kembali menangis. Bom high explosive telah meledak di depan kedubes Ausie kemarin pagi. Korban tewas sudah 9 orang dan melukai sedikitnya 180 lainnya. Siapapun pelakunya dan dari manapun dia berasal dan apapun alasannya, tak ada yang bisa dibenarkan dengan tindakan itu. Lagi2 rakyat sipil yang tidak tahu-menahu menjadi korban. Akankah akhirnya kita sendiri yang menjadi korban berikutnya? Namun.. dalam waktu yang bersamaan, yang tak kalah sadis dengan tindakan teror tersebut, banyak rakyat Iraq yang juga menjadi korban sebagai akibat serangan tentara AS. Sebagaimana yang dimuat oleh Eramuslim Tak hanya menewaskan para pejuang tapi juga warga sipil termasuk bayi. Jika korban ledakan bom di kuningan langsung mendapat simpati, bahkan pemimpin2 dunia turut mengecam aksi teror tersebut, mengapa seolah tak ada yang peduli dengan nasib rakyat Iraq? Apakah jumlah korban 45 orang tewas itu adalah merupakan hal yang sudah biasa sehingga berlalu begitu saja? Mengapa tak ada yang mengecam aksi2 pembunuhan warga sipil yang terjadi setiap hari walau dengan alasan penegakan demokrasi ala AS? |