|
|||
Monday, January 24, 2005
Indonesia baru saja menambah jumlah hutangnya sebesar 3.4 Milyar Dolar AS dari CGI. Sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam, maka tak membuat ragu negara2 donor untuk mengucurkan pinjaman. Mungkin demikian pula dalam kehidupan masyarakat. Semakin besar potensi seseorang untuk membayar hutang, maka semakin mudah pula baginya untuk mendapatkan hutang.
Memang sebagian besar orang gemar berhutang. Tanpa melihat status sosial mereka. Baik kaya maupun miskin rasanya tak pernah lepas dari hutang. Kalo yang miskin wajar sajalah karena untuk menopang hidup tak ada jalan lagi selain berhutang. Tapi yang merasa sudah mampu pun tak mau ketinggalan. Mau punya rumah, hutang. Mau punya mobil, hutang. Apalagi dengan adanya kartu kredit semakin memanjakan orang untuk berhutang. Walopun ada yang langsung melunasi tagihan bulanan, namun tetap saja yang namanya memakai barang lebih dahulu sedang bayar belakangan adalah hutang. Bahkan semakin kaya seseorang maka semakin banyak pula hutang yang berani mereka pinjam. Liat saja para konglomerat, punya hutang milyaran sampai trilyunan rupiah ke pihak bank guna membangun kerajaan bisnisnya. Wednesday, January 12, 2005 Kalau Bisa Dipersulit Mengapa Dipermudah?
Tadinya tulisan ini sekedar aku pasang aja, maksudnya biar gak begitu mencolok klo baru abis ultah hehe.. apalagi tulisannya lumayan panjang, bisa menutupi khan... eh.. ternyata si penulisnya sampe juga ke blog ini dan kasih komen klo aku gak sopan mencantumkan tulisan dia tanpa menyebutkan sumber. Ya udah dech.. mending aku delete aja, cukup judulnya doang diatas hehe.. soalnya aku udah lupa dapet dr siapa, yg jelas lewat email aja, bukan dari web spt yg dia sebutkan. Jadi kalo tulisan dia aku pasang diblog bukan berarti aku suka dgn tulisan tersebut, aneh kan.. tapi krn aku sudah punya maksud2 tertentu spt yg aku bilang diatas tadi. Tapi klo semuanya di delete ntar komen2 dr temen2 ikut ilang juga dong, itu yg aku nggak mau.. ya udah gini aja dech..
Monday, January 10, 2005
Padahal setiap hari aku selalu memperhatikan berita mengenai Aceh tapi nggak tau klo Ketua MPR seperti ini.. ngumpet dimana beritanya..?? Paling juga hanya sekilas tanpa gembar-gembor. Sumber : situs Detik.
Thursday, January 06, 2005
Kemarin pulang agak telat dan terkena macet yang lumayan parah, gak seperti hari2 kemarinnya yg agak lancar. Memang gak tentu juga arah ke pancoran. Kadang macet, kadang lancar bgt. Makanya aku sering lebih suka pulang malam aja disaat kemacetan sudah berakhir. Cuman lagi pengen pulang cepat aja.
Ketika akan lewat jembatan penyeberangan aku lihat banyak orang bergerombol tidak seperti biasanya. Apalagi ada beberapa anggota TNI dan Polri. Tampak kerumunan orang mengarahkan wajahnya ke jalan tol. Oh.. rupanya si komo mau lewat. Jalan tol sudah dikosongkan dan tampak lengang. Aku biasanya memang suka ngomel sendiri klo lagi di bus dan dihentikan karena ada pejabat yang mau lewat. Gak biasanya, sekarang malah pejalan kaki juga di larang melewati jembatan penyeberangan, tambah sebel aja. Ada sekitar 10 anggota TNI dan Polri dengan menyandang senjata yang mencegat lalu lalang orang di kedua ujung jembatan. Berarti ada ratusan yang dikerahkan pada berpuluh jembatan yang akan dilalui. Memang kemarin sejumlah kepala negara sedang berkunjung ke Jakarta untuk menghadiri KTT Tsunami, jadi tampaknya aparat memperketat keamanan. Hmm.. rupanya semakin tinggi tingkat keamanan yang diterapkan berarti makin tinggi pula rasa takut akan celaka dan kematian pada diri orang tersebut. |