|
|||
Friday, October 29, 2004
Kenikmatan didalam surga yang digambarkan Allah berupa sungai, buah2an, istana, perhiasan emas mutiara, pakaian sutra, para bidadari dsb adalah kenikmatan yang paling mungkin dibayangkan oleh manusia pada jamannya. Padahal kenikmatan surga itu sendiri jauh melebihi dari apa yang dibayangkan.
Dan kenikmatan surga tsb tidak dapat dibandingkan dengan keridhoan Allah, sedang keridhoan Allah tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan "melihat" Allah. Thursday, October 28, 2004
Performa kerjaku memang buruk. Sudah di target kemarin harus menyerahkan hasil Finalisasi, tp sampe skrg *pagi ini* belum kelar juga. Kmrn aku sudah gak tahan, kepala-ku pusing bgt dan gak mau lembur.
Tadi subuh hujan sempat mengguyur, tapi pagi ini sudah kembali cerah. Aku hanya ingin tersenyum tuk mengawali hari. Meluangkan waktu merangkai kata. Ah.. cuma kamu yg mengerti :) Tuesday, October 26, 2004
Sering kali seseorang selalu dituntut oleh kerjaannya, keluargannya ataupun masyarakat. Harus begini, begitu, pokoknya harus. Yg dituju adlh hasil. Dan kadang tuntutan itu tidak sesuai dgn kemampuan dia utk memenuhinya. Klo dia memang sanggup dan mau melakukannya sih oke2 aja.
Akibatnya, hal ini sering menyebabkan kita hanya berorientasi pada hasil, sama sekali tidak peduli bagaimana proses tuk mencapai hasil. Yg dinilai dan dilihat oleh orang lain adalah apa hasil yg diperoleh. Walo kita sudah berusaha sekuat tenaga tp tak ada hasil yg diraih maka jgn harap mereka akan menghargai jerih payah usaha kita. Beda klo kita berhasil, walo katakanlah harus menjiplak karya orang lain, maka pujian pun akan bertubi2 menghampiri kita. Padahal walaupun hasil itu cukup penting tapi bukan segala2nya. Justru jauh lebih penting adalah proses. Hasil yg baik tanpa ditunjang proses yg benar maka tunggulah kehancurannya. Sedang hasil yg buruk tapi melalui proses yg benar maka tunggulah kejayaannnya. Yang aku tau, Tuhan tidak pernah menanyakan apa hasil yang sudah kuperoleh. Jadi, just do it dan tawakal. Monday, October 25, 2004
Sebenarnya hati ini cinta kepada Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada Mu Tapi aku tidak mengerti Mengapa cinta masih tak hadir Tapi aku tidak mengerti Mengapa rindu belum berbunga Sesungguhnya walau ku kutip Semua permata di dasar lautan Sesungguhnya walau ku siram Dengan air hujan dari tujuh langit Mu Namun cinta tak kan hadir Namun rindu takkan ber bunga Ku cuba menghulurkan Sebuah hadiah kepada Mu Tapi mungkin kerana isinya Tidak sempurna tiada seri Ku cuba menyiramnya Agar tumbuh dan berbunga Tapi mungkin kerana airnya Tidak sesegar telaga kauthar Sesungguhnya walau ku kutip Semua permata di dasar lautan Sesungguhnya walau ku siram Dengan air hujan dari tujuh langit Mu Namun cinta tak kan hadir Namun rindu tak akan berbunga Jika tidak mengharap rahmat Mu Jika tidak menagih simpati Pada Mu ya Allah Tuhan hadiahkanlah kasih Mu kepadaku Tuhan kurniakanlah rinduku kepada Mu Moga ku tahu Syukur ku hanyalah milik Mu Oleh : Raihan
Cinta itu tak cukup hanya diucapkan tapi harus pula dibuktikan. Bukti dari cinta adalah senantiasa merasa sedikit walaupun telah memberi banyak dan senantiasa merasa banyak walaupun hanya menerima sedikit.
Sumber : Dr. Quraish Shihab dalam kajian Tafsir Al-Mishbah Thursday, October 21, 2004
Kebiasaan buruk adalah setelah subuh tidur lagi. Abis enak banget klo ngantuk begitu ya bobo hehee... Pengennya sich gak ngantuk tapi apa daya... Apalagi nunggu berangkat kantor masih 2 jam. Pas banget dipake buat tidur tuk mengganti yg ilang karena sahur *dasar gak mau rugi*
Trus biasanya suka mimpi macem2, beda kalo yg tidurnya malem malah jarang mimpi. Ada mimpi reuni dgn temen2 kuliah, wah senengnya lama gak ketemu mereka. Ada juga lg maen ke kampus. Waktu lg jalan menuju lab malah kepikiran jd pengen nulis tentang kampus di blog, hehehe.. dalam mimpi aja masih mikirin blog hehee.. :-)). Trus ada lagi dapet sms dari ce, tp aneh tulisannya pake bahasa symbol, gak ngerti apa maksudnya. Dilain mimpi tuh ce kirim sms lagi katanya dia lagi kangen ama aku, wahh.. hihihi.. Nah pagi ini aku bertekad tuk tidak tidur lg. Ternyata bisa... walo ngantuknya tetep ada tapi harus dilawan. Setelah 6 hari berturut2 selalu terkapar, akhirnya di hari ke tujuh bisa tetep melek. Seneng juga, memang melawan keinginan sendiri tak semudah kukira. Moga aja bisa begini trus sampe akhir nanti. Tapi... ntar gimana ya klo ce td pengen kirim sms lg. Kasian khan klo msg-nya ke pending sebulan hehehe... Saturday, October 16, 2004
Si budi kecil kuyup menggigil
Menahan dingin tanpa jas hujan Di simpang jalan Tugu Pancoran Tunggu pembeli jajakan koran Menjelang maghrib hujan tak reda Si Budi murung menghitung laba Surat kabar sore dijual malam Selepas Isya melangkah pulang Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Dipaksa pecahkan karang, lemas jarimu terkepal Cepat langkah waktu pagi menunggu Si Budi sibuk siapkan buku Tugas dari sekolah selesai setengah Sanggupkah si Budi diam di dua sisi Menemani makan sahur, aku suka liat acaranya Eko dan Ulfa di Sahur Kita. Dan pagi tadi mengundang 2 bocah Wati dan Ira ke studio. Dgn dipandu Taufik dua bocah itu menuturkan keseharian mereka di pasar Pondok Gede. Mereka terpaksa rela kehilangan masa2 ceria waktu kecil yg seharusnya dapat dinikmati sebagaimana anak2 lain seusia mereka. Diusia belia mereka telah berperan dalam menopang ekonomi keluarga dengan berjualan kantong plastik. Yg mereka utarakan bhw hal itu adalah ketulusan tuk membantu ibunya. Wati dan Ira tak cuman sendiri, ada beribu bocah kurang beruntung harus demikian pula. Ada yang menjadi pengamen spt yg sering kutemui dalam bis kota bahkan juga jadi pengemis. Kembali terhanyut dalam lamunan, mengingat masa2 kecil-ku dan samar ter-ngiang lagu Iwan Fals *Sore Tugu Pancoran*, deket kost aku. Tuesday, October 12, 2004
Sebuah team lebih dapat bekerja sama yg baik bila ada koordinasi dan komunikasi antar masing2 bagian. Bila hal tsb terhambat maka tentu susah mencapai tujuan. Demikian yg kualami. Aku sebenarnya tinggal menunggu data yang diolah bagian lain untuk dapat melakukan tugasku. Tanpa data tsb tak ada yg dapat kukerjakan.
Masalahnya data tsb tak kunjung datang, dan aku hanya menunggu, paling aku bertanya sampai sejauh mana mereka mempersiapkan. Rupanya PM ingin aku lebih pro-aktif, tak sekedar menunggu. Jadi tadi pagi aku dibawa berkeliling ke masing2 bagian, tuk menagih data2 yg belom kuperoleh. Duh.. malu bgt spt anak kecil dibawa kesana kemari turun naik lantai, cuman tuk mendapatkan data tsb. Tak apalah, kalo PM yg lgsg meminta tentu sangat diperhatikan drpd aku yg tidak digubris. Saturday, October 09, 2004
Trend acara televisi swasta saat ini rupanya mengarah ke reality show. Banyak acara baru bertema tersebut dibuat saat ini, salah satunya yang saya saksikan minggu kemarin. Dalam acara tersebut, ada seorang aktor yang akan menggoda orang-orang tertentu secara acak.
Apabila orang yang digoda tersebut `mau' melaksanakan kegiatan yang diminta oleh si aktor, dia akan mendapatkan hadiah uang Rp 1 juta. Kegiatan ini direkam dari jauh dengan hidden camera, sehingga tidaklah mungkin bagi si korban tahu bahwa sebenarnya dia `dikerjain'. Yang luar biasa adalah pada bagian terakhir. Si aktor dengan pakaian yang keren dan berlagak orang kaya, mengaku habis dicopet dan kehilangan dompet. Uang yang dia punyai tinggal Rp 300. Dia ingin sekali membeli teh botol yang berharga Rp 800. Karena itu dia berkeliling di satu daerah tertentu mencari mangsa, yang mau dimintai uang Rp 500. Dari beberapa orang yang dimintai uang, kebanyakan menolaknya. Bahkan beberapa orang memandang dengan rasa curiga. Sampai pada suatu saat si aktor ini menghampiri seorang pengemis di pinggir jalan. Pakaian pengemis itu sangat lusuh. Kedua kakinya pun kelihatan cacat berbalut perban putih. Dari raut mukanya, kelihatan bahwa kehidupan ini sangat menderanya. Si pengemis ini duduk di dekat parkir sepeda motor. Ada beberapa orang yang lewat di dekatnya mungkin merasa iba, dan melemparkan kepingan uang logam. Untuk mengumpulkan uang logam yang dilemparkan tersebut, si pengemis ini terpaksa menyeret tubuhnya setengah merangkak. Sang aktor kemudian langsung mendekati si pengemis dan menceritakan masalahnya. Yang luar biasa adalah, si pengemis ini tanpa berpikir panjang langsung menyerahkan uang Rp 500 tersebut kepada si aktor. Wow ..... saya yang menyaksikan acara tersebut sampai merinding sendiri. Anda bisa bayangkan, bagaimana berharganya uang Rp 500 tersebut bagi si pengemis, dan dia dengan sukarela mau memberikan kepada orang asing yang tidak dia kenal. Setelah uang Rp 500 tersebut diberikan, akhirnya si aktor mengaku bahwa sebenarnya acara tersebut adalah acara reality show, dan si pengemis mendapat hadiah Rp 1 juta. Dalam wawancara berikutnya, si aktor bertanya, apa sebenarnya motif si pengemis itu dengan sukarela memberikan uang kepada orang asing. Si pengemis menjawab, "Saya ini sudah bertahun-tahun hidup dari pertolongan orang lain. Orang mungkin sudah menganggap saya sampah masyarakat. Tapi hari ini, saya bangga, karena saya masih DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENOLONG ORANG LAIN YANG MEMBUTUHKAN......... Dia juga berkata bahwa cita-citanya sejak kecil adalah menjadi guru. Dalam hati saya berpikir, bahwa akhirnya hari itu cita-citanya tercapai. Sebagai seorang ‘guru’, dia telah mengajarkan kepada kita semua malam itu, apa artinya MENOLONG DENGAN HATI, MENOLONG TANPA PAMRIH. Dan bahwa seorang yang dianggap sampah masyarakat, ternyata masih juga punya suatu impian dan motivasi untuk membantu orang lain. Hal tersebut sekaligus juga menumbuhkan harga dirinya yang mungkin selama ini telah hilang, bahwa ternyata dia masih punya ‘power’, bahwa dirinya dibutuhkan oleh orang lain. Terima kasih pak. Hari itu engkau telah mengajarkan kami apa arti ketulusan, yang telah lama terlupakan dalam hati bangsa ini. Semoga kami pun bisa berbagi ketulusan dalam menolong sesama kami. Sumber : Tidak Diketahui (Dari milis Tetangga) Tuesday, October 05, 2004
Memang sudah tabiatku yg tak punya cukup keberanian tuk bertegur sapa dgn makhluk yg bernama cewe. Bahkan terus berlanjut sampe aku lulus kuliah *ato malah sampe skrg?? gak dech :-p**. Klo kebetulan lg suka paling cuman melirik, sambil menahan air ludah yg hampir jatuh.. hehehe.. najizz.
Sbg fresh graduated yg sudah dpt pekerjaan tetap, rasanya sudah tiba saatnya tuk memilih sang calon pendamping. Dan temenku yg baik, Ardinal, gak keberatan tuk ngenalin dgn sodara dari doi-nya yg tinggal di Bandung. Aku sudah kebayang gimana cakepnya mojang priyangan itu. Aku dan Ardinal brgkt dr Jkt Jumat sore. Kebetulan dia masih ada rumah kontrakan di Bdg waktu dia masih kuliah disana. Jadi Sabtu paginya sudah bisa siap2 dan tidak kehilangan banyak waktu. Yaa.. sabtu itu tepat 5 Okt 96 *dah 8 thn yaa* Mudah sekali tuk mengingatnya krn ultah-nya TNI. Sehingga bagiku pun tak akan lupa kejadian itu. Hehehe.. pengen ketawa dulu ach.. huehuehue.. :-D. Bagaimana tidak, kuanggap itu kejadian konyol yg pantang dilakukan seorang cowo. Pacar-nya Ardinal ini masih kuliah di FK Unpad sdng sodaranya yg akan dikenalkan ke aku baru masuk kuliah. Wah kenalan ama anak abg hehehe.. Deg-deg-an ya wajar aja, artinya aku lelaki normal =_= Ternyata gak salah, bhkn dia jauh lebih cakep dr bayangan-ku. Gak kebayang ketemu bidadari yg begitu mempesona, emg semalam mimpi apa yach?? Justru itu yg bikin kacau aku hanya terpaku dan jd lebih pendiem drpd patung. Siang itu kita berempat hanya makan siang *klo gak salah di daerah dago*. trus balik dan aku tidur siang *payah jauh2 ke bdg cuman pindah tidur doang* sedang Ardinal asyik melepas kangen ama si doi :). Malemnya kita ke BIP tempat anak Bdg pd mejeng. Biasa habis makan acaranya nonton. Sempet bingung jg mau nonton yg mana. Klo reguler film-nya The Rock klo yg midnight Twister. Akhirnya kita pilih yg midnight. Lumayan nich masih lama waktunya. Walo loket blom buka sudah pada antri, selalu rame begitu. Antrinya gantian, si Ardinal duluan dgn doi dan aku bisa duduk berduaan sik..asyikk. Waktu rasanya bgtu lambat berlalu, yg cuman setengah jam terasa spt setahun.. fiuhhh.. Gara2 ada seseorang yg duduk persis disampingku. Tapiiii.. apa yg kulakukan..?? oe em ji.. mulut bukan hanya serasa di lem tp udah di las bahkan. Penyakitku kembali kambuh, duduk terdiam spt patung sambil memandangi anak2 muda yg pd bercengkrama. Tak satu patah katapun yg mampu terucap, sedang pikiran terus bergejolak. Ntah bagaimana mungkin ada yg memperhatikan, dgn entengnya tuh orang nyeletuk "lagi marahan ya mas.." Monday, October 04, 2004
Ini memang salahku. Dari pagi aku sudah mencoba tuk menahan diri. Tapi setelah makan siang aku sudah tak tahan lagi. Aku mencoba membacanya. Apa yg kudapat?? Ternyata diriku tak setegar yg kukira. Walau utk yg kesekian kali tetap aja terpuruk dgn cara yg sama.
Aku hanya diam, menatap tanpa berbuat. Pikiranku terbang ntah kemana. Tak ada kerjaan yg dapat kulakukan. Tapi tak seorang pun yg tau. Di depan rekan aku tetap tersenyum, seolah tak ada kejadian hebat yg baru saja terjadi. Bahkan ketika bos ku meminta data perbandingan langsung kukerjakan dgn cepat. Setelah itu akupun kembali terhanyut dalam lamunanku. Kembali ku baca Tiga Syukur Setiap Hari. Sedikit dapat mengurangi kegalauan hati. Aku tak perlu hanya terpaku pada yg lepas, masih banyak hal lain yg justru ku peroleh dgn mudah. Yach.. senyumku mulai kembali merekah.. ^_^ Kusadari walau hari ini mendung, hujan bahkan badai sekalipun, bukankah esok mentari kembali bersinar cerah? Memang hp-ku tak lagi berbunyi, hanya diam dalam kebisuannya. Tapi kicau burung di pagi esok pasti jauh lebih merdu.
Seorang wanita yang baru saja meninggal ternyata merindukan kehidupan yang baru saja ditinggalkannya. Ia berharap bisa ''mengunjungi'' kembali salah satu hari yang ''tidak penting'' yang pernah terjadi dalam hidupnya. Ketika harapannya dikabulkan, ia menyadari betapa selama ini ia menjalani hidupnya tanpa rasa syukur, seakan-akan semua itu sudah selayaknya menjadi miliknya.
Akhirnya kunjungannya itu menjadi beban berat yang tak tertanggungkan olehnya. ''Saya tidak menyadari,'' katanya dengan penuh sesal, ''Semua yang terjadi tak pernah kita sadari benar. Selamat tinggal, rumahku. suami dan putri kesayanganku.... Ibu dan ayah.... Selamat tinggal detak jam dinding dan bunga-bunga yang indah di pekarangan. Dan makanan dan kopi. Dan baju-baju yang baru diseterika dan air mandi hangat .... dan saat-saat tidur dan terjaga. Oh hidup, kau terlalu mengagumkan hingga orang tak menyadari betapa mengagumkannya engkau.'' Itulah salah satu adegan yang cukup menyentuh dalam sebuah drama karya Thornton Wilder - seorang pengarang Amerika -- berjudul Our Town. Wilder nampaknya ingin mengingatkan kita untuk senantiasa menikmati hari dengan penuh rasa syukur. Setiap hari sebetulnya adalah istimewa. Sayang, kita sering tak menyadarinya karena ''mata'' kita tertutup. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi satu kiat untuk menikmati hidup yang indah. Saya menyebutnya ''Tiga Syukur Setiap Hari.'' Kiat ini sangat sederhana dan dapat Anda terapkan mulai hari ini juga. Menjelang tidur setiap malam, cobalah Anda cari tiga hal yang pantas Anda syukuri hari ini sebagai rahmat dan anugerah dari Tuhan. Tiga hal saja. Tidak sulit bukan? Kalau kebetulan hari ini Anda mendapatkan berbagai ''kabar baik'' tentunya tak sulit melakukannya. Tapi, bagaimana kalau hari ini berlalu dengan berbagai kesulitan bahkan musibah: anak Anda sakit, dompet Anda hilang, Anda baru dimarahi atasan, mobil Anda ditabrak orang, atau orang tua Anda dirawat di rumah sakit. Kalau demikian apa yang harus kita syukuri? Kalau pertanyaan itu yang Anda ajukan, nampaknya kita perlu memahami tiga hal berikut. Pertama, bersyukur sebetulnya tidaklah hanya dapat kita lakukan di saat senang, tetapi juga di saat susah. Kita perlu menyadari bahwa setiap musibah selalu mengandung 'rahmat' yang terselubung. Musibah adalah alat yang sangat ampuh untuk membuka mata kita pada banyaknya kenikmatan yang telah kita lupakan. Kedua, dalam menerima musibah kita perlu senantiasa bersyukur bahwa hal itu tidaklah terlalu buruk. Falsafah Jawa mengenal istilah ''Masih untung.'' Ini sebuah cara pandang yang sangat spiritual. Belum lama ini anak saya yang berusia 3 tahun jatuh di kamar mandi sehingga kepalanya harus dijahit di rumah sakit. Sudah tentu kami sekeluarga sangat sedih dan prihatin. Tapi, malam itu saya masih bisa bersyukur karena ternyata luka yang dialaminya tak terlalu parah dan akan membaik dalam beberapa hari ke depan. Paradigma ''Masih untung'' ini bukanlah sekadar untuk menghibur dan menyenang-nyenangkan diri. Sikap ini didasari oleh keyakinan mendalam bahwa Tuhan senantiasa melindungi kita. Bahwa rahmat selalu ada di sekitar kita betapa pun kecilnya. Ini akan mengubah penolakan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, dan kekeruhan menjadi kejernihan. Lebih dari itu hidup kita akan senantiasa diliputi perasaan penuh. Apapun yang sudah kita miliki menjadi cukup, bahkan berlebih. Ketiga, kita seringkali tak dapat menemukan hal-hal yang patut disyukuri karena kita sering merasa bahwa sesuatu itu sudah semestinya terjadi. Padahal, segala sesuatu tidak terjadi begitu saja. Semuanya karena rahmat Tuhan. Mungkin Anda tidak merasa mendapatkan hal istimewa pada suatu hari. Tapi, bukankah hari itu kita dan seluruh anggota keluarga sampai di rumah dengan selamat? Bukankah kita masih bisa menikmati makanan yang lezat? Bukankah jantung kita masih terus berdetak, nafas kita pun tak pernah berhenti? Bukankah kita masih dapat melihat, mendengar, berjalan, dan bekerja? Hal-hal yang saya sebut di atas seringkali kita anggap sebagai sesuatu yang remeh, dan terjadi begitu saja. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Coba Anda saksikan acara Tali Kasih yang dipandu Dewi Hughes di sebuah televisi swasta. Anda akan sadar, bahkan mungkin sambil meneteskan air mata menyaksikan betapa banyaknya orang yang tak dapat menikmati hal-hal yang kita anggap remeh tadi. Menyaksikan acara-acara seperti ini akan membuka mata hati kita akan betapa banyaknya rahmat yang sering kita lupakan dalam hidup ini. Pembaca yang budiman, mulai nanti malam cobalah kiat sederhana ini. ''Tiga Syukur Setiap Hari'' akan mengubah cara pandang Anda terhadap hidup. Dengan demikian Anda akan merasakan hidup yang begitu indah, penuh rahmat, berkecukupan, dan berkelimpah-ruahan. Sumber: Tiga Syukur Setiap Hari oleh Arvan Pradiansyah, direktur pengelola Institute for Leadership & Life Management (ILM) dan pengarang buku Life is Beautiful Saturday, October 02, 2004
Dia
[29-09-2004, 05:58:48] Gaklah, dia kan jg pny hp dan privacy sdiri. Iya, aku tdr cpt tp bgn jam 2an dan stay awake sampe pg :-D itu siklusku. Hehe Aku [30-09-2004, 05:27:47] Td smpt kebangun jam 2.10 ga biasanya bgtu mgkn krn ada yg blg suka bangun jam sgtu :-) stlh liat jam tdr lg yg nyenyak. Iya lg pengen denger kmu crita :-) Dia [02-10-2004, 05:33:16] Apa toh pak? Skrg aku br bgn. Ntar ada acara di pasar festival kuningan. Hr ini ngapain? :-) Biasanya tiap org punya siklus tidur tertentu yg membuat mereka dpt bangun pd jam yg rata2 sama setiap harinya. Tp tidak begitu dgn aku, susah bgt mau bangun pagi. Makanya harus ada yg membangunkan aku, apakah itu weker, tv yg sudah aku set on otomatis ataupun alarm pd hp. Payahnya semua itu bgtu aku bangun lgsg dipencet udah diem dn aku bisa tidur lagi dgn nyenyak zzZZZzzz (__)ooOO Mungkin klo yg membangunkan aku bisa ngomong begini, "Ayo bangun donk sayang udah siang, ntar keburu telat ke kantor" pasti dech lgsg ilang ngantuknya ^_* Friday, October 01, 2004
Ada pengobatan gratis nich bagi masyarakat yang secara langsung maupun tidak menjadi korban dari peristiwa peledakan bom Kuningan, Jakarta. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 26 September, 2 dan 10 Oktober 2004, mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB di Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brojonegoro Hal A & B, Pasar Festival, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta.
Layanan pengobatan yang akan dilakukan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Psiko-edukasi oleh para psikolog dari Pusat Krisis Universitas Indonesia 2. Yoga oleh Indian Culture Center 3. Meditasi oleh Yayasan Prana Cinta Kasih 4. Taichi dan Emotional Freedom Technic oleh Capacitar 5. Hypnotheraphy dan Bio-energy/Reiki oleh Klub Mahesa 6. Accupressure, Aromatheraphy oleh Anise Aromatik. Lengkapnya disini. PS : Terlintas sesaat ngapain dia dgn para korban itu, diatas adlh jawabnya. Tetap tak ku mengerti, jawaban itu dtg tanpa pernah terlontar kata tanya. Yg sering ku dengar bahwa Allah itu lebih dkt bahkan dr urat leher sekalipun. Ya Allah dipintu-Mu aku mengetuk, aku tak dapat berpaling
Terlintas sesaat kenapa ya dia pake username itu, lalu kudapat jawabannya.
Terlintas sesaat siapa ya nama aslinya, lalu kudapat jawabannya. Terlintas sesaat kapan sih dia ulang tahun, lalu kudapat jawabannya. Terlintas sesaat apa dia pernah berkunjung, "Semoga hr ini lbh indah, ucapan itu b'laku jg untukmu ya :-D trima ksh bgt. Aku msh nunggu loh postingan br di blogmu ;-)" Yang belum kudapat adalah kenapa pertanyaan itu *terlintas* walau hanya sesaat??? Aku hanya bersyukur karena Allah masih memberikan mimpi2 indah tuk mengisi hari2-ku |