Friday, September 24, 2004

.

.

¶-- posted on 7:50 AM

Thursday, September 23, 2004

Surat untuk Presiden Baruku

Eramuslim Publikasi: 22/09/2004 07:53 WIB

Kepada Yang Terhormat
Bapak SBY
di tempat

Assalaamu'alaikum.

Apa kabar, Pak? Aku berharap Bapak baik-baik saja seperti aku saat ini.

Bapak, namaku Faiz. Sekarang aku duduk di kelas III SD. Aku suka sekali membaca dan menulis. Alhamdulillah aku sudah menerbitkan dua buku. Tahun lalu aku mengirim surat pada Ibu Presiden. Kata orang suratku lucu. Ibu Mega sempat juga membalasnya.

Bapak sayang, selamat ya sudah dipilih rakyat sebagai Presiden Indonesia yang baru. Selain bersyukur, aku tahu Bapak pasti deg-degan. Soalnya menjadi Presiden itu kan susah. PR-nya banyak sekali, lebih banyak dari PR seluruh murid sekolah di dunia ini.

Aku tahu juga sedikit tentang PR itu, Pak. Misalnya PR bagaimana membuat rakyat tersenyum. Kan susah ya Pak. Kalau semua harga mahal, untuk makan, berobat dan sekolah saja susah, bagaimana rakyat mau tersenyum? Apalagi cari pekerjaan pun sukar sekali. Kudengar di luar negeri banyak tenaga kerja kita yang disiksa. Terus juga PR untuk membuat negeri kita lebih aman. Agar jangan banyak orang jahat berkeliaran, apalagi bawa bom segala. Kami takut sekali.

Kalau bisa nanti negeri kita tidak mendapat rangking I lagi untuk korupsi. Sedih kalau ingat itu. Padahal teman teman kecilku banyak yang harus berjuang di jalanan. Padahal negeri kita kaya. Makanya aku harap Bapak bisa peka dan tegas. Mimpiku sih ingin punya presiden yang dekat sekali dengan rakyat. Tidak malu makan di warung, sering jalan ke tempat kumuh, ngobrol dengan orang kecil seperti aku dan sering tersenyum.

Bapak yang ganteng dan pintar,

Betapa berat menjadi presiden yang tumbuh dari duka lara rakyat. Apalagi rakyatnya selalu berharap terus seperti aku. Ya seperti yang Bapak bilang, Bapak tak bisa berjuang sendirian, tapi bersama kita bisa! Aku yakin itu!

Aku juga ingat kata Bunda, kalau kita menjadi orang baik dan punya hati yang bersih, kita akan dicintai tidak hanya di bumi tapi juga di langit. Makanya aku berdoa semoga nanti tak ada lagi airmata duka. Hanya ada pelangi di mata kita. Seperti lagu yang sering Bapak nyanyikan itu loh.

Selamat berjuang, Presiden baruku. Aku akan selalu mendoakan Bapak. Tapi kalau Bapak salah, biarpun Bapak Presiden, Doktor dan Jendral berbadan tegap, aku boleh menegur ya? Dan Bapak jangan marah ya, sebab itu aku lakukan karena cinta.


Jakarta, 21 September 2004

Salam hormat
Abdurahman Faiz
Kelas III SDN 02 Cipayung, Jakarta Timur

faizdua@yahoo.com


*Abdurahman Faiz, lahir 15 November 1995, adalah pemenang Lomba Menulis Surat untuk Presiden tingkat nasional yang diadakan DKJ 2003. Penulis buku kumpulan puisi: Untuk Bunda dan Dunia (DAR! Mizan 2004) dan Guru Matahari (DAR! Mizan 2004) ini juga aktif di Forum Lingkar Pena Kids dan sering diundang membacakan karyanya dalam berbagai forum.

¶-- posted on 8:15 AM

Tuesday, September 21, 2004

Kemenangan Demokrasi

Selamat atas kemenangan demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia yg telah berhasil melalui tahapan pemilihan pemimpin bangsa dengan cara aman, tertib dan lancar. Hal ini memberi bukti semakin dewasanya rakyat dalam menyikapi berbagai perbedaan. Tidak hanya siap untuk menerima kemenangan tapi juga siap menerima kekalahan dengan hati lapang.

Siapapun pemimpin terpilih, walau hasil perhitungan cepat menunjukan keunggulan SBY-JK, kita hanya berharap agar mereka benar2 memegang teguh amanah rakyat yg telah memberikan kepercayaannya utk memimpin bangsa ini menuju masyarakat yg bermoral, adil dan sejahtera

¶-- posted on 7:54 AM

Wednesday, September 15, 2004

Bingkisan Doa

Ya Allah..
Seandaianya telah Engkau catatkan..
Dia milikku tercipta untukku..
Satukanlah hatinya dengan hatiku..
Titipkanlah kebahagiaan antara kami..
Agar kemesraan itu abadi..
Dan Ya Allah..
Ya Tuhanku Yang Maha Mengasihi..
Seiringkanlah kami melayari hidup ini..
Ketepian yang sejahtera dan abadi..

Tetapi Ya Allah..
Seandainya telah Engkau takdirkan..
Dia bukan milikku..
Bawalah ia jauh dari pandanganku..
Luputkanlah ia dari ingatanku..
Dan peliharalah aku dari kekecewaan..
Serta Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti..
Berikanlah aku kekuatan..
Melontar bayangannya jauh ke dada langit..
Hilang bersama senja nan merah..
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya..
Dan Ya Allah Yang Tercinta..
Gantilah yang telah hilang..
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah..
Walaupun tidak sama dengan dirinya..

Ya Allah Ya Tuhanku..
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..
Adalah yang terbaik buatku..
Karena Engkau Maha Mengetahui..
Segala yang terbaik buat hambaMu ini..

Ya Allah..
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku..
Di dunia dan di akhirat..
Dengarkanlah rintihan dari hambaMu yang dhaif ini..
Jangan Engkau biarkan aku sendirian..
Di dunia ini maupun di akhirat..
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..
Supaya aku dan dia sama dapat membina kesejahteraan hidup..
ke jalan yang Engkau ridhai..
Dan kurniakanlah aku keturunan yang saleh..

Amin.. ya rabbal 'alamin..


PS : td aku search di google ternyata banyak jg blog yg sudah posting bahkan sejak 2002, aku sendiri sudah cukup lama dapat imel dari temen dan masih kusimpan, tp kekuatan doa tentu takkan pernah ada habisnya, temukan aja jawabannya ada disitu.

¶-- posted on 8:08 AM

Tuesday, September 14, 2004

Subsidi

Kemarin sabtu aku jalan2 ke sebuah universitas. Nggak mau kalah dgn mahasiswa yg cuman pake sendal dan bawa tas ransel, akupun begitu juga. Rupanya disana lg ada wisuda, pantesan mobil yg parkir banyak bgt. Malah ada beberapa buah yg mercy dan bmw. Aku jd inget klo beberapa waktu lalu para mahasiswanya sempat berdemo krn adanya uang pangkal bagi mahasiswa baru sampai berpuluh juta. Sebenarnya siapa yg menikmati adanya subsidi bagi PTN? tak lain adalah orang2 kaya yg bermobil mewah itu. Rasanya sudah tak perlu lagi ada subsidi yg bgtu, toh.. tidak efektif mencapai sasaran hanya menguntungkan orang2 kaya yg segala sesuatunya tetep ingin mendapat subsidi. Koq gak tau diri yach..!!! Klo yg benar2 tidak mampu khan mereka bisa mengajukan keringanan, baik jumlah atau cara pembayarannya.

Ibarat menepuk air dipendulangan menciprat ke muka sendiri. Itulah kiasan yg tepat. Aku nggak mau menuding orang lain, tapi akupun juga menikmati subsidi itu. Abiz mo gimana klo di swasta gak bakalan kuliah dech, ugh.. alasan aja (=_=) Jadi suka ato tidak suka, mau tidak mau kenyataannya bahwa aku kuliah dibiayai oleh RAKYAT melalui subsidi tsb. Seperti yg dibilang temenku dalam milis, wajar donk klo sekarang rakyat menuntut, "eh.. kamu adhy dulukan udah aku biayai kuliah kamu sampe lulus dan akhirnya kamu bisa jadi orang spt ini, nach skrg apa tanggung-jawabmu?? Apa kamu gak punya moral enak aja duduk2 di kursi empuk, ruang ber-ac kerjanya cuman browsing, posting blog, kirim imel sana-sini, apa yg kamu perbuat bagi rakyat?? Sia-sia aja aku membantu uang kuliahmu klo akhirnya kamu hanya memikirkan dirimu saja"

Dezign.. tuntutan yg sangat wajar dan memang seharusnya demikian, coba saja 10% dr putra-putri terbaik bangsa ini yg sudah menikmati subsidi itu mau mengembalikan uang rakyat (bukannya malah korupsi) pasti bangsa ini akan menjadi jauh lebih makmur. Thx bgt buat Agus yg sudah melontarkan "angan-2 kosong tukang becak"

¶-- posted on 5:50 PM

Friday, September 10, 2004

Bom dan Iraq




Jakarta kembali menangis. Bom high explosive telah meledak di depan kedubes Ausie kemarin pagi. Korban tewas sudah 9 orang dan melukai sedikitnya 180 lainnya. Siapapun pelakunya dan dari manapun dia berasal dan apapun alasannya, tak ada yang bisa dibenarkan dengan tindakan itu. Lagi2 rakyat sipil yang tidak tahu-menahu menjadi korban. Akankah akhirnya kita sendiri yang menjadi korban berikutnya?

Namun.. dalam waktu yang bersamaan, yang tak kalah sadis dengan tindakan teror tersebut, banyak rakyat Iraq yang juga menjadi korban sebagai akibat serangan tentara AS. Sebagaimana yang dimuat oleh Eramuslim
Tak hanya menewaskan para pejuang tapi juga warga sipil termasuk bayi.

Jika korban ledakan bom di kuningan langsung mendapat simpati, bahkan pemimpin2 dunia turut mengecam aksi teror tersebut, mengapa seolah tak ada yang peduli dengan nasib rakyat Iraq? Apakah jumlah korban 45 orang tewas itu adalah merupakan hal yang sudah biasa sehingga berlalu begitu saja? Mengapa tak ada yang mengecam aksi2 pembunuhan warga sipil yang terjadi setiap hari walau dengan alasan penegakan demokrasi ala AS?

¶-- posted on 2:36 PM

Tuesday, September 07, 2004

Menangkal Tangisan Kekasih

Menangis memang salah satu sifat perempuan. Dan celakanya, perempuan sangat tahu bagaimana memanfaatkan tangisnya itu. Karena ia pun tahu, banyak lelaki yang tak dapat berbuat apa-apa, jika sudah ia suguhi air mata. Nah, untuk Anda para pria, jangan tergoda, karena banyak, tangis wanita Anda, hanya sebuah siasat!

Sulit memang mengartikan tangis wanita. Penuh misteri, dan sulit dipahami. Dan biasanya, ia akan menikmati, jika karena tangisnya, kita menjadi gugup, gelisah, dan akhirnya mengalah. nah, untuk mencegah itu, sudah sepatutnya kita tahu, mana tangis kesedihan, mana tangis permainan. Berikut beberapa tanda:

Menahan air mata dengan tehnik menundukkan kepala, atau sambil membuang ingus, atau pura-pura mencari sesuatu dalam tas. Nah, kepura-puraan sibuk seperti ini biasanya terjadi saat mereka meminta perhatian serius dari prianya. Dengan begitu, sang pria pun akan tidak tega, dan akhirnya meluluskan permintaannya. Inilah cara favorit wanita untuk membujuk prianya melakukan apa yang dia minta.

Beda dengan yang ini, terkadang wanita menengadahkan kepala sambil melontarkan senyum kesedihan untuk memperlihatkan pada prianya, bahwa ia sedang menahan tangis yang terasa sudah di ujung tenggorokan dan menunggu untuk diledakkan. Si wanita sebenarnya berharap prianya mau merenung sejenak untuk melihat kembali bahwa tindakan maupun perkataannya telah menggoreskan luka dihatinya.

Biasanya, jika air mata sudah tak terbendung lagi, wanita suka memunggungi prianya supaya tak tertangkap basah. Hal ini dimaksudkan agar prianya tahu kalau wanitanya benar-benar sakit hati dan gagal menyembunyikan kekesalan dan kesedihan itu di depannya. Biasanya ledakan seperti ini terjadi setelah keduanya adu mulut mempertahankan pendapat masing-masing. Si wanita jelas tidak puas dengan keadaan dan keputusan yang telah diambil prianya secara sepihak.

Waduh, repot ya? Tapi begitulah. Namun, jika prianya adalah tipe yang bebal dan tak perasa, tangis wanita pun bsia berubah, kok. Dia bisa terisak-isak. Tangis yang berkesinambungan seperti ini dijamin akan menggugah dan mengganggu pria, membuat mereka kelimpungan dan bertanya pada diri sendiri bagaimana cara mendiamkan wanitanya. Dengan begitu wanita akan mendapatkan perubahan dan janji dari prianya, bahwa tidak akan ada lagi tutur kata menyakitkan maupun tindakan lain yang akan membuat wanitanya menangis lagi seperti ini.

Lain halnya dengan menangis di balik pintu. Biasanya tangisan ini terjadi jika keduanya telah bertengkar hebat. Dengan begitu, maka mereka biasanya mengharapkan pasangannya menjadi lebih arif dan bijak untuk mengalah padanya. Karena biasanya pria akan diliputi perasaan bersalah bila wanitanya sudah membanting pintu dan menangis dibaliknya.

Cara menarik napas dalam-dalam juga merupakan teknik unik untuk menunjukkan kekesalan spontan di hadapan prianya. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperlihatkan bahwa sebenarnya si wanita telah mengontrol dan memperhatikan segala tindakan dan perkataan buruk yang dilakukan prianya.

Di balik semua tangis itu, sebenarnya wanita Anda ingin memberikan sinyal pada orang-orang di dekat Anda bahwa sesuatu hal tidak berjalan dengan baik, sehingga emosi Anda ikut berbicara. Oleh sebab itu Anda menjadi terpukul ataupun sedih. Biasanya setelah menangis, perasaan dan keadaan akan membaik. Selain itu, tubuh kita pun akan makin bugar. Karena dalam menangis tubuh akan memproduksi endorphins, yaitu hormon yang akan membuat tubuh menjadi segar.

Nah, kini, jika wanita Anda menangis, lihat gayanya, dan berikanlah respon sebagaimana yang ia harapkan. Niscaya, dia tidak akan terlalu lama mengucurkan air mata.
Sumber: SuaraMerdeka

¶-- posted on 9:56 AM

Thursday, September 02, 2004

Apple for an Angel

"Pada berbagai tahap kehidupan kita, tanda-tanda cinta yang kita temui itu beragam: ketergantungan, daya tarik, kepuasan, kecemasan, kesetiaan, kesedihan, tetapi di dalam hati, sumbernya selalu sama. Manusia mempunyai sedikit sekali kemampuan untuk saling berhubungan dengan sesamanya, mensyukuri apa adanya.".

eramuslim - Dia berjalan dengan mata menatap ke bawah, kepala tertunduk. Ketika dia melihatku, dia bicara, dan aku menangkap pandangannya. Dia lusuh dan kumal, tak ada cahaya di matanya. Dia berkata, "Assalaamu 'Alaykum." Begitu sopannya dia.

Dengan lembut aku menjawab salamnya, "Wa 'Alaykum salaam." Aku terus berjalan dalam kesunyian, pemuda ini -yang tak kuketahui siapa namanya- telah membawa hatiku pergi jauh, entah ke mana.

Aku menatap pada kedua matanya, mengamati sebuah harapan yang pernah sirna, kataku dalam hati, "Bagaimanakah perasaan ibu yang melahirkannya? Bagaimanakah perasaan ibu yang telah menyaksikan putranya tumbuh seperti ini?". Beberapa waktu kemudian kudapati jawaban itu tak akan pernah ada, ibunya telah meninggal -tidak beberapa lama setelah ia lahir. Rupanya ia seorang piatu!

Kemudian, aku selalu dikejutkannya pada hari-hari yang lain, dengan salamnya yang tulus dan dengan ekspresi wajahnya yang malu-malu. Ketika sengaja menatap ke dalam kedua bola matanya kali ini, aku kembali dikejutkan dengan binar mata yang sekarang hadir. Aku bersyukur, Semoga saja itu memang karena aku tidak mengabaikannya meski hanya dengan sebuah senyuman.

Aku ingat ketika aku pertama kali mengamatinya dengan teliti. Pikiranku mengembara entah ke mana. Antara terharu, iba dan rasa kasihan yang tak terkira. Kupikir sudah seharusnya ada sisa-sisa penghargaan pada seorang anak yang terlahir sebagai seorang manusia dengan kerusakan mental yang parah. Tidak hanya itu, ia juga memiliki mata yang jauh lebih besar dari ukuran normal, tanpa naungan alis yang enggan tumbuh di atasnya. Kulitnya kasar dan bersisik, rambutnya merah seperti rambut jagung, giginya besar-besar, hitam, jarang-jarang dan terlalu maju ke depan pada rahang atas. Hal itu membuatnya tampak seperti menyeringai jika tersenyum. Hal itu akan membuat anak-anak kecil akan berlari-lari dan mengolok-oloknya dari jauh.

"Assalaamu 'Alaykum wa RohmatuLlaahi wa Barokaatuh." Suatu hari ia mengucapkan salam dengan sempurna begitu aku lewat. Seingatku Ini pertama kali ia mengucapkan salam dengan lengkap. Aku baru sadar ia sangat bahagia hanya karena aku selalu menjawab salamnya. Maka pagi itu, aku ikut-ikutan menjawab salam tanpa kusingkat sedikitpun. Sejujurnya jawaban salamku hanya sebetik rasa kasihan. Mengapa Allah menciptakan makhluk yang jauh dari sempurna seperti ini, tanyaku dalam hati. Biarlah, Allah Maha Tahu. Tapi ya Allah, betapa pilu ketika aku melihat ia juga mengucapkan salam pada setiap orang, tapi tak seorangpun yang menanggapinya.

Rupanya ini alasannya. Rupanya ini yang membuatnya bahagia jika bertemu denganku. Sebuah pengakuan. Pengakuan sebagai manusia meskipun jauh dari kesempurnaan fisik dan mental yang seharusnya dimiliki.

Ini memang sangat menyedihkan. Aku menyelami perasaannya, tapi aku juga tahu mengapa orang-orang yang lewat mengacuhkannya. Apakah perlu menjawab seorang pemuda cacat mental dengan kedewasaan seperti anak-anak yang bahkan belum pantas terdaftar pada sekolah dasar? Mungkin itu pikiran kebanyakan orang. Tapi aku tidak.

Aku berusaha menjawab salamnya, selalu dan sebisaku. Belakangan ini ia justru menyadarkanku tentang hakikat salam yang seharusnya. Jika ia mengucapkan salam padaku lebih dulu, aku menjawabnya dengan lengkap dan tanpa sadar membuatku berpikir. Berpikir tentang makna salam itu sendiri. "Wa 'Alaykum Salaam wa RohmatuLlaah wa Barokaatuh" -Dan salam kesejahteraan juga bagimu dengan Rahmat Allah dan Barokah Allah, doaku dalam hati. sepanjang hidupku, telah banyak kulakukan perbuatan tercela pada orang lain. Aku sadar mengapa salam menjadi hak seorang muslim atas saudaranya. Barangkali doa dalam salam itu berfungsi untuk menghapuskan dosa-dosa yang ada. Ia adalah kebaikan yang mudah diberikan kepada saudara-saudara kita. Sebuah doa, bukan semata-mata ungkapan formalitas tanpa makna.

Rupanya aku baru menyadari mengapa Allah menciptakan pemuda cacat ini, kehadirannya bukan tidak berguna seperti dugaanku. Tapi menyadarkan orang-orang sepertiku tentang arti bersyukur pada nikmat Allah yang mudah terlihat tapi sukar di lihat. Nikmat kesempurnaan fisik, kesehatan mental, dan kenikmatan iman.

Terima kasih Jo, kataku dalam hati. Jo adalah nama pemuda itu. Akhirnya aku tahu ia tinggal di sebuah kamar petak tidak jauh dari kost-kostanku. Ia rajin pergi ke masjid sebelah rumah kostku, belajar mengaji bersama anak-anak kecil dengan usia minimal 10 tahun di bawah usianya. Aku diberi tahu anak-anak itu -yang tak lain adalah murid-murid ngajiku dulu. Mereka mengatakan bahwa Jo tidak pernah naik dari Iqro 4. Meski begitu ia rajin sekali hadir. Aku sendiri belum pernah melihatnya sewaktu mengajar, atau karena aku tidak memperhatikan saja? Entahlah, kesibukan kuliahku di tingkat akhir membuatku jarang lagi mengajar anak-anak kecil itu. Semoga Allah mengampuniku atas amanah yang telah kulalaikan.

Suatu hari aku terkejut mendapati Jo berdiri di depan pintu rumah kostku. Gayanya malu-malu, kemudian ia mengucap salam seperti biasa. Aku baru saja selesai membenahi semua barang-barangku dan mengepaknya dalam beberapa kardus besar. Hari ini aku pindah kost.

"Teteh mau pindah?" ia bertanya. Aku menjawab dengan sebuah anggukan. Dalam sekejab tatapan matanya menjadi sayu, seolah-olah sangat sedih mendengar berita itu. Hatiku trenyuh.

"Teteh ..." ia berkata lagi. Dikeluarkannya sebutir apel lusuh dari balik kantong bajunya yang kumal. Apel besar berwarna hijau masih lengkap dengan tempelan merk Switzerland. Itu apel yang hanya bisa di dapat di departmen store, pikirku. Sungguh, Aku tidak bisa menduga maksud ia menunjukkan apel itu padaku.

"Saya memecah celengan ayam saya buat beli apel ini, ini buat teteh." Dia berkata. Diangsurkannya apel itu padaku. Oh, Aku bertanya-tanya dalam hati "Apakah ini tidak salah?"

Meski begitu, kuterima saja apel itu dengan tatapan penuh tanya, ia hanya tersipu malu lalu berkata pelan-pelan, "Ustadz bilang, di surga ada banyak bidadari yang baik. Bidadari itu juga hanya makan makanan yang baik-baik di surga, di sana banyak buah-buahan..."

Aku menatapnya lebih dalam. Berusaha mencari makna dibalik kata-kata yang belum kupahami.

"Kata ustadz lagi, bidadari surga itu juga ada di dunia dalam bentuk wanita sholihah.." di sini kalimatnya berhenti, ia tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, lalu melanjutkan "kata ustadz juga, wanita sholihah itu salah satu cirinya baik hati dan berjilbab rapih seperti teteh ..."

Aku terharu mendengar penjelasannya yang sederhana namun sarat makna. Tanpa sadar meremas-remas ujung jilbabku, kuingat Nabi Muhammad SAW bersabda : "Jangan anggap remeh suatu perbuatan baik, bahkan jikapun kamu bertemu saudaramu dengan muka tersenyum (karena itu adalah perbuatan yang berat timbangan kebaikannya)."

Kemudian, sewaktu aku menatap kembali ke dalam bola matanya, aku tahu bahwa karena pemuda buruk rupa yang cacat mental ini, aku tidak hanya telah diajak ke dalam dunia perenungan dan kesunyian yang aneh -aku telah diberi kesempatan untuk menghargai orang secara terbuka untuk pertama kalinya dan untuk 'mengenang hal-hal yang baik dalam diri orang lain', sekecil apapun itu. Setelah hari itu, tampaknya jauh lebih mudah untuk memuji dan meluhurkan Allah atas semua yang kuterima dalam hidupku yang 'benar, mulia, dan adil' -termasuk sebutir apel dari seorang pemuda cacat mental seperti Jo. Mungkin baginya hadiah terbesar yang bisa dipersembahkannya kepadaku adalah apel itu.

Bukan masalah soal harganya, namun nilai makna yang terkandung dalam apel itu membuatku terharu. Pikirannya memang sangat sederhana, tapi itu justru membuatnya mudah menyerap nilai-nilai kebaikan yang diberikan orang kepadanya. Dengan seulas senyum saja, ia telah memberiku predikat seseorang yang baik-hati. Dengan hanya menjawab salamnya saja ia telah mensejajarkanku dengan bidadari surga! Aku sungguh terharu!

Tak akan kulupa dia, saat dia mengiringi kepindahanku dengan tatapan matanya, karena dia telah memberiku sesuatu yang tak akan pernah bisa kubayar. Dia berikan padaku kesempatan untuk memberi yang kumampu, kesempatan untuk menunjukkan cinta pada mereka yang tersingkir --kesempatan untuk sekedar tersenyum dan menjawab salam ketika tak seorang pun bersedia -- kesempatan untuk menjadi manusia istimewa, kesempatan untuk melakukan kebaikan.

Aku akan selalu berterima kasih pada pemuda cacat mental itu karena menunjukkan padaku cinta dalam seuntai doa, untuk memberiku kesempatan menjadi seseorang yang memiliki kepekaan hati lebih banyak, untuk memberiku kesempatan menjawab ketukannya di pintu kalbuku.

Kau tahu, aku bukanlah bidadari, meski aku ingin sekali menjadi salah satunya. Aku telah melukai banyak orang dengan menjadi diriku, dan orang ini, orang yang cacat ini, yang tidak mengabaikan diriku, untuk sejenak melepaskan seorang bidadari untuk terbang bebas.

Aathierah
aathierah@yahoo.fr

¶-- posted on 9:09 AM

Wednesday, September 01, 2004

Siti Nurhaliza Tarudin

Siapa yg gak kenal dgn penyanyi satu ini, walo dari negri jiran tapi penggemarnya di indo juga banyak termasuk aku yach (^_^) Siti gak cuman cantik dari luar tapi punya kepribadian yg anggun semakin membuat orang2 kagum padanya. Dia sama sekali tidak terpengaruh dgn gaya penyanyi amerika yg di indo justru banyak jd acuan. Memang Siti ini melayu banget yg pantes dibanggakan.

Coba aja simak sebuah puisi dari penggemarnya Siti ini :

S - Senantiasa indah budi pekerti...
I - Impiannya suci indah berseri...
T - Tatkala gerhana dia penyeri...
I - Impianku hanya ingin meminati...

N - Nescaya berjaya yang ingin dikecapi...
U - Untukmu... aku mengerti...
R - Rentasi segala halang menanti...
H - Harapan tinggi harap temetri...
A - Apa jua cabaran pasti tempuhi...
L - Lafaz Bismillah ia dimulai...
I - InsyaAllah akan di hajati...
Z - Zaman berlalu terus di ingati...
A - Antara aku dan juga Siti..

by : Rudi

Dalam waktu dekat ini Siti akan mengadakan konser tunggal di 5 kota yaitu Yogyakarta pd 11 Sept'04, di Surabaya pd 26 Sept'04, di Medan pd 8 Okt'04, di Bandung pd 27 Nop'04 dan terakhir di Istora Senayan pd 12 Des'04 spt yg diberitakan KCM.

Dan satu lagi.. ultahnya bareng lho dgn aku (^_*)

¶-- posted on 8:59 AM


Back to Home

Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

aboutme

Adhy orangnya pendiem, agak tertutup, humoris, cuek bgt, suka ngeselin, gak enak diajak ngobrol, gak gaul n` gak asyik dijadiin temen kamu hehee..
Contact Me / Friendster

chatbox




recent

archives

  • June 2004
  • July 2004
  • August 2004
  • September 2004
  • October 2004
  • November 2004
  • December 2004
  • January 2005
  • March 2005
  • April 2005
  • June 2005
  • July 2005
  • October 2005
  • January 2006
  • June 2007
  • March 2008
  • April 2008
  • May 2008
  • eyecatching

    friends

    credits

    Powered by : Blogger.Com
    Skin by : Clone at blogskins
    ShoutBox by : Cbox
    Commenting by : HaloScan
    Tracking by : eXTReMe
    Counter by : HitCounter

    Alabama Jones Act Lawyer

    Blogarama - The Blog Directory

    Site Meter